Mahasiswa Master Communication Studies di HUST, Cina, alumnus Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry, melaporkan dari Kota Xi’an, Shanxi, Cina
CINA atau Tiongkok merupakan salah satu negara yang memiliki peradaban tertua di dunia dengan rantai sejarah yang amat panjang. Ini dikuatkan dengan bukti-bukti monumental yang sampai kini masih utuh keberadaannya. The Great Wall (Tembok Besar) dan Terracotta Warriors (Prajurit Terakota) merupakan dua bukti yang sampai hari ini masih bisa kita saksikan kemegahannya.
The Great Wall (Mandarin: Chángchéng) sudah sangat familiar di telinga kita. Sedang Terracotta Warriors (Mandarin: Bingmayong) mungkin di antara kita masih banyak yang belum tahu apa, siapa, kenapa, dan bagaimana ia.
Empat hari lalu saya berkesempatan bertandang ke tempat ini, setelah begitu lama hanya bisa menonton kilasan tampilannya di film The Myth. Film Hong Kong tahun 2005 yang dibintangi Jackie Chan (Chéng Lóng), Tony Leung Ka Fai, Kim Hee-sun, dan Mallika Sherawat ini benar-benar memikat saya untuk datang ke Terracotta.
Terracotta Warriors adalah patung prajurit Dinasti Qin yang terbuat dari tanah liat. Sebelum arkeolog menggalinya, benda ini semula terpendam di bawah permukaan tanah. Warisan Dinasti Qin ini awalnya ditemukan petani setempat yang sedang menggali sumur. Ia secara kebetulan menemukan situs-situs ini pada Februari 1974.
Situs ini sekarang berada dalam sebuah gedung untuk melindunginya dari kerusakan atau dicuri. Terracotta Warriors dibuat seperti wujud dan kondisi asli para prajurit pada masa itu. Lengkap dengan peralatan perangnya. Patung-patung prajurit ini memiliki strata, mulai dari level prajurit biasa hingga jenderal. Ini dapat dilihat dari baju, peralatan yang dibawa, serta gaya berdiri dan duduk mereka.
Beberapa dari patung ini ada yang sudah rusak, seperti kepalanya yang tak lagi ada. Namun begitu, dalam kondisi apa pun patung-patung ini tetap masih dipajang. Berada di dekat kuburan Qin Shi Huang, kaisar pertama Dinasti Qin yang memimpin Cina di sekitaran periode 221 SM. Ia juga dikenal sebagai kaisar pertama yang menyatukan Cina. Patung-patung ini diibaratkan menjaga kaisar di tempat peristirahatan terakhirnya. Ukuran patung setara manusia biasa, berbaris rapi dengan menampilkan penyebaran taktik persiapan perang lengkap dengan perlatan dan senjata perang.
Kaisar Qin Shi Huang lebih memilih menjadikan makamnya bagaikan sebuah istana dengan penjagaan ribuan patung prajurit beserta kuda-kuda perang berdiri berjejer di sepanjang makam.
Makam ini menggambarkan istana bawah tanah yang begitu besar dan mewah. Bahkan inilah istana bawah tanah dengan struktur paling rumit dalam hal kemegahan dan fasilitasnya. Pembangunan Terracotta Warriors ini adalah proyek terbesar kedua setelah The Great Wall, Beijing. Situs ini menunjukkan kejayaan masa lalu Kota Chang’an yang sekarang dikenal sebagai Xi’an.
Terracotta Warriors akhirnya pada tahun 1987 ditetapkan Unesco sebagai salah satu situs warisan budaya dunia.
0 Response to "Terra Cotta Wariors (cina)"
Posting Komentar
Terima kasih sudah Berkunjung ke blog kami, silahkan berkomentar dengan bijak , Komentar spam dan/atau berisi link aktif, tidak akan ditampilkan, Thx